Menurut Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar”. Sementara menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
B. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi
karakteristik utamanya, yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat,
biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian
inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan
jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti,
penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah
objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak
menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau
kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah
bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
Karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :
a. Karangan
ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran
yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya.
b. Laporan
ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan
dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan
suatu karangan.. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan
ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah
sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi
yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam
kesempatan tertentu.
D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Etika dan
kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah harus
diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan
baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode
etik adalah norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan
citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini
berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang
digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun informan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.
2. Penggunaan kata “dimana”.
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam
karya ilmiah.
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal:
dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
8. Tulislah kata dengan lengkap
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup
singkatannya saja.
11. Gunakan Ejaan Yang Disempurnakan
12. Penggunaan
huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.
13. Ikuti tata
cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh
institusi)
14. Cek
penulisan sebelum diserahkan
E. Teknik Menyusun
Karya Tulis Ilmiah
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan
persyaratan baik formal maupun materil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan
yang harus diikuti dalam penulisan; sedangkan persyaratan materiil menyangkut
isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik apabila isi dan
cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan
beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan oleh penulis sebuah karya
tulis ilmiah termasuk laporan penelitian.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah
laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah,
antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk
mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang
menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis,
disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta
didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan,
untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi
penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan
membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan
menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan
intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu
pengetahuan.
F. Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang
harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak
mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding
kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan
sebagainya.
3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada
akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut
tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa
adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain
ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya
pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau
pendapat orang lain.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran
membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan
atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin
membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah
Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata
kesalahan penulisan karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan
dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu
menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur
berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses
penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut :
a. salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
b. salah dalam menyusun struktur pelaporan,
c. salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak
(plagiat),
d. salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
e. penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
f. tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan
berkesan seenaknya sendiri),
Tidak ada komentar:
Posting Komentar